Rabu, 23 Desember 2020

Pria di Bali di Tangkap Polisi akibat Catut Nama Pejabat Bareskrim untuk Menipu Online

Pria di Bali di Tangkap Polisi akibat Catut Nama Pejabat Bareskrim untuk Menipu

Pria di Bali di Tangkap Polisi akibat Catut Nama Pejabat Bareskrim untuk Menipu Online

Ditreskrimsus Polda Bali berhasil menangkap seorang pria bernama Stevanus Abraham Antoni (43) yang melakukan penipuan online. Pelaku melakukan aksi penipuan dengan cara mengatasnamakan pejabat Bareskrim Polri.

Ditreskrimsus Polda Bali menangkap dan melakukan pengungkapan atas tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong. Selain itu, berita tersebut juga menyesatkan. Sehingga mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik dan/atau tindak pidana penipuan dengan modus berpura-pura sebagai pejabat Polri. Ungkap Direktur Ditreskrimsus Polda Bali Kombes Yuliar Kus Nugroho, Kamis (24/12/2020).

BACA JUGA : POLISI UNGKAP KASUS CALO RAPID TEST DI STASIUN PASAR SENEN

Pelaku berhasil diamankan pada Rabu (23/12) kemarin. Yuliar mengatakan pelaku mulanya menghubungi korban melalui whatsApp dan mengaku sebagai Direktur Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Syahar. Selanjutnya pelaku meminta uang kepada korban untuk di transfer ke nomor rekening pelaku.

Yuniar mengatakan jika sebelum ini, pelaku juga pernah melakukan tindakan serupa dengan mengaku sebagai Brigjen Syahar. 

Sebelumnya, pelaku juga pernah melakukan tindak penipuan dengan mengaku sebagai Direktur Dirtipidter Bareskrim Polri atas nama Brigjen Syahar kepada korban. Menurut data, pelaku juga sudah beberapa kali telah melakukan penipuan online dengan mengaku sebagai pejabat Polri. Papar Yuliar.

BACA JUGA : Ditemukan Jenazah Pria Tanpa Identitas Berlumuran Darah di Jalan Perjuangan Bekasi

Akibat perbuatannya, Pelaku terancam Pasal 28 ayat (1) jo Pasal 45A ayat (1) Undang-undang No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 378 KUHP.

Senin, 21 Desember 2020

Ditemukan Jenazah Pria Tanpa Identitas Berlumuran Darah di Jalan Perjuangan Bekasi

Ditemukan Jenazah Pria Tanpa Identitas Berlumuran Darah di Jalan Perjuangan Bekasi

Ditemukan Jenazah Pria Tanpa Identitas Berlumuran Darah di Jalan Perjuangan Bekasi

Jenazah pria tanpa identitas dan penuh luka serta berlumuran darah ditemukan tergeletak di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Jawa Baratm, Senin (21/12/2020) pukul 01.30 WIB.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Polisi Erna Ruswing Andari mengatakan, pria tersebut diperkirakan berusia 28 tahun. Dengan ciri-ciri  berambut panjang dan lurus, hidung mancung, dan tinggi badan sekitar 170 cm.

Pada saat ditemukan, jasad mengenakan baju kaos hitam dengan sweater merah, celana panjang bahan warna coklat. Namun tidak ditemukan tanda pengenal, kata Erna.

BACA JUGA : POLISI UNGKAP KASUS CALO RAPID TEST DI STASIUN PASAR SENEN

Keberadaan jenazah pria tanpa identitas tersebut ditemukan ketika seorang saksi bernama Imam sedang melintasi Jalan Perjuangan. Ketika melewati jalan tersebut, Imam melihat sesosok pria berlumuran darah tergeletak di jalanan.

Dia berhentikan kendaraanya dan berusaha menghampiri korban. Saat diperiksa, korban ternyata sudah tidak bernyawa.

Saksi melaporkan penemuan jenazah tersebut kepada pihak kepolisian. Berdasarkan pemeriksaan polisi, terdapat beberapa luka yang diduga akibat penganiayaan di tubuh korban.

BACA JUGA : Libur Akhir Tahun Dipotong 3 Hari, Ini 3 Cara Menikmati Liburan Seru yang Bisa Dilakukan

Erna mengatakan, terdapat luka sobek di dada sebelah kiri dengan panjang 19 sentimeterterdapat luka lecet di dagu korban.

Erna masih belum dapat memastikan penyebab tewasnya pria itu. Saat ini, Erna masih menunggu informasi dari penyidik.

Kami belum dapat pastikan apakah itu korban begal atau yang lain saat ini kami tunggu informasi dari penyidik, ucap Erna.

Minggu, 20 Desember 2020

Polisi Ungkap Kasus Calo Rapid Test di Stasiun Pasar Senen

Polisi Ungkap Kasus Calo Rapid Test di Stasiun Pasar Senen


Polisi Ungkap Kasus Calo Rapid Test di Stasiun Pasar Senen

Polisi berhasil mengamankan 3 orang yang diduga sebagai calo jasa penyedia rapid test di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Akan kami pelajari lebih lanjut apakah ada tindak pidana atau ada penyalahgunaan rapid ini. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto masih melakukan penyelidikan untuk kasus ini, Minggu (20/12/2020).

3 orang yang diduga sebagai calo jasa pengantar rapid test tersebut berinisial AS, LY, dan HS. Polisi masih mencari informasi mengenai keterlibatan masing-masing pelaku dalam kasus yang baru terjadi di masa pandemi COVID-19 ini.

BACA JUGA :  Libur Akhir Tahun Dipotong 3 Hari, Ini 3 Cara Menikmati Liburan Seru yang Bisa Dilakukan

Polisi juga belum bisa memutuskan ancaman hukuman pidana kepada para pelaku berinisial AS, LY, dan HS. Setelah mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari pihak penyelidikan, pihak kepolisian baru bisa menilai bagian pidana kepada masing-masing pelaku.

Seperti diketahui, polisi berhasil membekuk tiga orang yang diperkirakan sebagai calo yang menawarkan jasa pengantaran rapid test di sekitar pintu masuk Stasiun Pasar Senen. Barang bukti yang diamankan berupa uang tunai.

Petugas gabungan Polres Jakpus dan Polsek Senen telah mengamankan pelaku calo yang menawarkan hasil rapid test di Stasiun Senen.

Ketiga terduga 'calo' ditangkap dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB. Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 100 ribu dan didapati uang tunai Rp 42 ribu.

BACA JUGA : Polisi Selidiki Kasus Penemuan Jenazah Perempuan Terbungkus Lakban

PT KAI Daop 1 Jakarta mayakinkan tidak terdapat calo penciptaan surat kesehatan yang berkeliaran di dalam Stasiun Pasar Senen. Proses pemeriksaan berkas kesehatan penumpang dilaksanakan oleh petugas dengan penuh ketelitian serta memeriksa yang sah atas berkas. kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa, Minggu (20/12).

berdasarkan keterangan dari info adanya orang-orang yang menawarkan rapid test di pintu masuk Stasiun Senen, PT KAI berkoordinasi dengan pihak bersangkutan. Koordinasi dilaksanakan untuk penelusuran.

DAOP 1 Jakarta telah mengerjakan koordinasi dengan pihak yang berwenang supaya dapat mengerjakan tindak lanjut penelusuran.

Jumat, 18 Desember 2020

Libur Akhir Tahun Dipotong 3 Hari, Ini 3 Cara Menikmati Liburan Seru yang Bisa Dilakukan

Libur Akhir Tahun Dipotong 3 Hari, Ini 3 Cara Menikmati Liburan Seru yang Bisa Dilakukan



Pemerintah telah memutuskan memotong periode libur akhir tahun 2020. Sebelumnya, libur akhir tahun digabungkan dengan cuti bersama dan libur pengganti Idul Fitri 2020 berjumlah total 11 hari. Kini setelah dipangkas, jumlah libur tinggal 8 hari.

Perubahan jadwal cuti bersama ini memang sedikit mengganggu rencana liburan, salah satunya karena jadwal libur yang terkesan “nanggung”.

Namun, tidak sedikit juga yang merasa tidak terpengaruh kebijakan ini. Mereka tetap dapat pergi liburan dan ada pula yang memilih untuk tetap di rumah saja.

Berikut ini adalah 3 cara menikmati liburan seru yang bisa dilakukan:

  • Ambil sisa cuti

Seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan di Jakarta bernama Muhammad Rizky (30) mengaku akan mencoba mengambil sisa cuti di akhir tahun nanti.

Jika bisa sih mungkin akan mengambil sisa cuti. Jadi biar bisa sama jumlahnya dengan sebelum dipangkas, kata Rizky, pada Kamis (4/19/2020).

Nantinya Rizky akan mengambil cuti untuk tanggal 28, 29, dan 30 Desember 2020, sehingga periode liburnya bisa kembali jadi 11 hari.

BACA JUGA : Polisi Selidiki Kasus Penemuan Jenazah Perempuan Terbungkus Lakban

Rizky berencana menghabiskan waktu liburan bersama keluarga ke destinasi sekitar Jawa Barat. Tujuan yang dipilih adalah daerah yang masih termasuk ke dalam zona kuning.

Kebetulan keluarga juga ada yang tinggal di Cimahi. Jadi tidak akan terlalu jauh dari rumah, dan dapat dijangkau pakai mobil saja, jelas Raffi.

Meski begitu, dirinya masih melihat perkembangan kondisi. Jika makin tinggi kasus positif corona, maka ia akan di rumah saja.

  • Memilih di rumah saja

Berbeda dengan Rizky, Silviana (24) mengaku tidak terpengaruh dengan pemangkasan libur akhir tahun tersebut. Berhubung sejauh ini ia masih menjalani work from home (WFH) dan merasa tidak perlu liburan ke mana-mana.

Karena kerja di rumah kali ya. Jadi mau cuti bersama atau tidak ya enggak ada bedanya. Disuruh ambil cuti pun kayaknya enggak akan aku ambil karena aku memang tidak punya rencana keluar rumah, tutur Silviana.

Silviana mengaku sangat khawatir dengan keadaan kasus Covid-19 yang makin tinggi. Rasa bosan yang ia rasakan, tidak sebanding dengan rasa takut ketika harus keluar rumah.

Keadaannya semakin parah ya kayaknya. Paling kalau keluarga memang mau liburan, kami bakal pilih staycation di hotel atau Airbnb gitu sih yang memang tidak ketemu orang banyak dan aku masih bisa kerja santai, sambung Silviana.

  • Pergi ke dua destinasi

Sementara itu, opsi berlibur ke dua destinasi mungkin akan dipilih oleh Yoga Permana (37). Untuk Mengakali terpotongnya durasi libur, Yoga akan pergi ke dua destinasi berbeda.

Pertama di periode 24-27 Desember 2020, dan yang kedua di periode 31 Desember 2020–3 Januari 2021.

Berhubung saya tidak bisa ambil cuti lagi. Jadi sekalian dianggap jadi dua liburan yang beda aja, tutur Yoga.

Yoga memang belum pasti untuk benar benar pergi. Namun Yoga mengaku tidak akan pergi ke tempat yang terlalu jauh

Periode pertama mungkin akan dimanfaatkan untuk melakukan wisata alam ke tempat-tempat yang tidak jauh dari Tangerang Selatan, tempat ia tinggal. Beberapa pilihan yang akan dipertimbangkan adalah wisata alam di Sentul.

Yang jelas sih yang aman untuk keluarga ya. Anak juga bisa main di alam dan tidak jauh jaraknya supaya tidak capek di jalanan.

Sementara untuk periode liburan kedua, Yoga mempertimbangkan untuk melakukan staycation di hotel yang ada di perkotaan.

Menurutnya banyak hotel yang menawarkan paket perayaan tahun baru yang cukup terjangkau. Menurut Yoga menginap di hotel pun rasanya cukup terjamin protokol kesehatannya, terutama untuk keluarga.

BACA JUGA : Bikin Heboh, Baliho Giring Ganesha Calonkan Diri Menjadi Presiden 2024

Namun seperti halnya Rizky, Yoga juga mengaku akan sangat mempertimbangkan kembali kegiatan liburannya ini dengan kondisi terkini kasus Covid-19. Jika jumlah kasus terus menerus meningkat, maka ia dan keluarganya memilih untuk  tidak akan pergi berlibur ke mana pun.